BOLTIM Pikiran Rakyat –
Di bawah bayangan Langit Tutuyan yang sejuk,
Kita berdiri dengan hati yang hancur.
mengiring langkah tamu-tamu Allah,
menuju Baitullah yang megah.
Dua puluh delapan orang sederhana,
dipenggal oleh kerinduan dan kasih sayang,
meninggalkan dunia sejenak lama,
untuk merasakan keagungan Ka’bah.
Air mata bahagia dan permohonan mengalir,
ketika Bupati menyambut dengan hangat,
“Berangkatlah, wahai yang terpilih,
membawa perdamaian, membawa takbir yang suci.
Tiap langkahmu adalah zikir,
tiap napasmu adalah takbir,
di Padang Arafah kau dapati kesunyian,
tempat jiwa tunduk total dengan ikhlas.
Jaga nama, jaga niat,
sampaikan doa untuk Boltim di setiap munajat,
Dan mintalah hujan karunia Tuhan Yang Maha Esa,
Untuk negara kita, untuk tanah air tercinta.
Nanti kembali, tidak sekadar sebagai jemaah,
tetapi sebagai seseorang yang sudah terbasahi,
dengan kebijaksanaan, kesabaran, serta keyakinan yang kuat—
menjadi haji yang diberkahi dalam keselamatan. ***
