Karebata.com.CO.ID, WASHINGTON – survei baru-baru ini oleh Pew Research Center atas 24 negara yang diterbitkan pada awal Juni tahun 2025, memperlihatkan bahwa persepsi global tentang Israel serta perdana menterinya, Benjamin Netanyahu, mayoritas bersifat negatif dibandingkan dengan pendapat positif. Di pihak lain, warga Israel cenderung merasa negerinya kurang mendapatkan penghargaan dari kancah internasional: hingga 58% menyebut Israel tak begitu ataupun sama sekali tidak dipandang hormat di tingkat global, sedangkan sisanya sebesar 39% setuju hal tersebut.
Pada penelitian tentang persepsi global mengenai Israel, institut riset dari Washington DC, AS merancang grafik batang untuk melacak pendapat publik di setiap negara yang ditilik. Temuan studi ini mencerminkan bahwa mayoritas responden di tiap-tiap negeri cenderung mempunyai perspektif kurang menyukai terhadap Israel.
Dari 20 dari 24 negara yang diteliti, kurang lebih separuh populasi orang dewasa atau bahkan lebih mempunyai persepsi negatif tentang Israel. Hampir tujuh puluh lima persen atau bahkan lebih mengadopsi pandangan tersebut di Australia, Yunani, Indonesia, Jepang, Belanda, Spanyol, Swedia, dan juga Turki.
Berdasarkan hasil survei, Turki merupakan negara dengan opini negatif terhadap Israel mencapai 93%, sementara pendapat positif hanya sebesar 4%. Di posisi kedua ada Indonesia yang memiliki persepsi tidak baik terhadap Israel sebanyak 80% (dengan 17% responden memberikan penilaian positif).
Selanjutnya disusul oleh Jepang dengan 79%, Belanda sebesar 78%, dan baik Spanyol maupun Swedia memiliki angka 75% untuk kedua-duanya. Sedangkan di Amerika Serikat, pandangan negatif terhadap Israel mencapai 53%, sementara yang positif hanya 45%.
Opini mengenai Israel beragam di India, dengan sedikit lebih banyak pendapat positif tentang negara Zions itu. Secara spesifik, 34% menyatakan dukungan sementara 29% lainnya menunjukkan ketidaksetujuan. Di luar India, sekitar separuh populasi dewasa atau bahkan lebih di Kenya dan Nigeria memiliki persepsi yang baik terhadap Israel.
Pusat Riset Pew menyampaikan perubahan cara pandang publik di seluruh dunia dalam beberapa tahun belakangan. Disebutkan pula bahwa survei terkini ini tidak menjadi kali pertama organisasi itu menggali pendapat orang-orang dari berbagai negara tentang pandangan mereka terhadap Israel.
“Sudah ada pertanyaan mengenai pendapat soal Israel sebelumnya di berbagai negara, seperti yang dilakukan di Amerika Serikat, tempat presentase orang dewasa memiliki persepsi buruk terhadap Israel naik 11 poin persentase dari Maret 2022 hingga Maret 2025,” jelas Pew Research Center dalam kutipan oleh karebata.com.co.id di Jakarta pada Minggu (8/6/2025).
Dalam 10 negara berbeda, Pew Research Center baru-baru ini mengajukan pertanyaan serupa dalam studi tahun 2013. Dari tujuh negara tersebut, proporsi orang dewasa dengan persepsi negatif tentang Israel naik pesat. Sebagai contoh di Inggris, hanya 44% yang mempunyai opini buruk terkait Israel pada tahun 2013, sementara angka itu kini menjadi 61%.
Di Nigeria, baik penduduk dengan persepsi negatif maupun positif terhadap Israel turut naik sejak 2013, disebabkan oleh pengurangan jumlah responden yang menyatakan ketidaktahuan mereka. Di sisi lain, ada beberapa negeri di mana generasi muda jauh lebih condong memiliki opini buruk tentang Israel dibanding kelompok usia lanjut.
Hal ini secara khusus terjadi di sejumlah negara dengan pendapatan tinggi yang telah disurvei: Australia, Kanada, Prancis, Polandia, dan Korea Selatan, bersamaan dengan Amerika Serikat. Bahkan, Amerika Serikat menunjukkan adanya salah satu perbedaan umur paling besar mengenai persepsi tentang Israel, demikian dilansir oleh Pew Research Center.
Baca:
Presiden Prabowo bakal menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G7 yang berlangsung di Kananaskis, Kanada.
Sebaliknya, grafik titik mengindikasikan bahwa individu dengan orientasi ideologis ke arah kiri cenderung mempunyai persepsi yang kurang positif terhadap Israel. Ini menjadi jelas dalam survei yang dilakukan oleh Pew Research Center di berbagai negara dimana responden yang menyatakan dirinya sebagai kelompok kiri secara umum memiliki opini yang lebih rendah terhadap Israel dibandingkan mereka yang berorientasi kanan.
Misalnya di Australia, orang-orang dengan orientasi politik ke kiri memiliki peluang dua kali lipat untuk mempunyai pendapat yang kurang menyenangkan daripada mereka yang berorientasi ke kanan (90% banding 46%). Kesenjangan dalam spektrum ideologi di Amerika Serikat juga termasuk yang paling luas di antara negara-negara yang telah diteliti; 74% dari kelompok liberal merasa skeptis tentang Israel, sedangkan hanya sekitar 30% dari kalangan konservatif yang demikian, menurut laporan Pew Research Center.
Baca:
Boeing Perlihatkan F-15EX dan H-47 Chinook pada Pameran Indo Defence 2024
Meskipun survei bertanya tentang tokoh PM Israel Benjamin Netanyahu, hasilnya tak mengherankan karena publik memberikan penilaian negatif terhadap dirinya. Selain di Kenya dan Nigeria, tingkat kepercayaan pada Netanyahu juga rendah di Australia, Prancis, Jerman, Yunani, Indonesia, Italia, Jepang, Belanda, Spanyol, Swedia, dan Turki. Dalam hal ini, sekitar tiga dari empat orang dewasa di sana menyatakan bahwa mereka hampir tidak mempunyai kepercayaan sama sekali kepada Netanyahu.
“Pada sejumlah negara tersebut, mayoritas menyatakan bahwa mereka tidak mempunyai keyakinan sedikit pun,” menurut laporan dari Pew Research Center. Misalnya di Hungary, orang dewasa berumur 50 tahun atau lebih cenderung memiliki rasa percaya dengannya dua kali lipat dibandingkan dengan individu usia antara 18 sampai 34 tahun; yaitu, 40% banding 20%.
Baca:
Trump Akan Mengeluarkan Perintah Eksekutif untuk Melarang Pembelian Drone dari China oleh Amerika Serikat
