karebata.com
Sapi kurban milik Presiden Prabowo Subianto yang diberi nama Bruno Gemoy dan memiliki berat 845 kilogram sudah dipotong di Masjid Al-Muhajirin, Jalan Jimerto Nomor 25-27, Surabaya pada hari sabtu, tanggal 7 Juni.
Sapi jenis Simental tersebut dibeli oleh Presiden Prabowo dari seorang peternak di Pakal, Surabaya. Umurnya baru mencapai empat tahun. Sesudah disembelih, dagingnya langsung didistribusikan kepada warga yang telah memiliki kupon. “Alhamdulillah kami dimudahkan dalam proses penyembelihan hewan kurban ini. Salah satu contohnya adalah sapi milik Bapak Presiden,” ungkap Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat ditemui di Masjid Al-Muhajirin pada hari Sabtu, tanggal 7 Juni.
Di luar sapi Bruno Gemoy, terdapat pula 90 ekor ternak qurban lainnya yang disediakan oleh Pemerintah Kota Surabaya pada peringatan Hari Raya Idul Adha tahun 1446 Hijriyah atau 2025 Masehi, menjadikannya total sebanyak 91 ekor. Sejumlah puluhan hewan tersebut kemudian didistribusikan secara merata ke semua daerah di Surabaya.
“Ada sembilan hewan yang disembelih di Masjid Al Muhajirin, dan sisanya (82 ekor sapi) kami kirim ke daerah-daerah di Surabaya yang lebih memerlukan bantuan. Sebab area Surabaya cukup luas, maka kita bagikan secara merata (hewannya untuk kurban),” tambah Eri.
Pada kesempatan tersebut juga, Eri menyatakan bahwa sapi kurban milik Presiden Prabowo beberapa kali memperlihatkan perilaku agresif sebelum proses penyembelihan. Ini disebabkan oleh cara merawatnya serta kebiasaannya dipelihara di peternakan wilayah Pakal.
“Sapi-sapi ini dirawat oleh masyarakat lokal Surabaya di wilayah Pakar. Kesehatan dan kekuatan hewan ternak mereka terjaga dengan baik berkat praktik pembebasannya secara berkala. Semoga saja seekor sapi yang sehat dan kuat tersebut dapat menjadi lambang bahwa Indonesia akan semakin maju dan bermartabat,” katanya.
Walaupun demikian, Eri yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Pemerintah Kota Se-Indonesia (APEKSI), mengonfirmasi bahwa prosesi pengurbannya terhadap beberapa puluh ternak di Surabaya berlangsung dengan baik dan tidak ada kendala.
“Alhamdulillah ternak untuk sembelihan hari ini telah didistribusikan ke berbagai lokasi. Sesudah proses penyembelihannya, dagingnya diserahkan kepada masyarakat yang layak, yaitu mereka yang sudah memperoleh kupon dari panitia Masjid Al-Muhajirin,” jelas Eri. (*)