PRMEDAN
Rumah Kreatif Tambak Bayan (RKTB) mendapat fokus utama pada acara bernama Rumah Kreatif Kolaborasi, yaitu suatu program seni dan budaya yang mengumpulkan seniman, akademisi, serta masyarakat di atas satu platform kerjasama.
Acara tersebut diselenggarakan di Gang Harjo, Dusun XVII Tambak Bayan, Desa Saentis, pada hari Selasa (20/5/2025).
Di atas segalanya bukan hanya sebagai tempat pertemuan untuk para seniman, acara tersebut berfungsi juga sebagai medium pendidikan dan pengembangan diri dengan nilai mendalam. Acara ini dibagi menjadi dua bagian utama.
Di awal hari, diadakan Workshop Pengetahuan Artistik dalam Dunia Pertunjukan dengan kedua pembicara berasal dari Universitas Negeri Medan (UNIMED): Drs. Inggit Prastiawan, M.Sn. serta Frisdo Ekardo, S.Sn., M.Sn. Sesinya membimbing para hadirin untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jauh tentang aspek-aspek pengetahuan artistik, hal esensial bagi industri persembahan panggung.
Saat menjelang tengah hari, atmosfer menjadi lebih meriah berkat pementasan kolaboratif yang mempertemukan Tari Gambyong oleh RKTB dengan penampilan enerjik dari Komunitas Gendang Kampung Medan.
Di samping itu, juga diadakan seminar oleh Citra Nusa Swara yang berfokus pada “LKMs Berdasarkan Musik Tradisional Nusantara serta Hak Cipta untuk Musisi”, menyertakan pembicara-pembicara terkenal seperti Daeng Jamal, Pak Julius O. Russell, Arhamuddin Ali, dan Aqsa Mulya, dengan Alex Malmstenn memimpin diskusi tersebut.
Elwida Yuwitri, S.Sn., direktur program, menggarisbawahi bahwa acara tersebut bertujuan melebihi sekedar pentas seni.
Tujuan kami adalah untuk menggerakkan pemberdayaan komunitas lewat ekonomi kreatif, meningkatkan kerjasama di antara para ahli, pelaku seni, dan warga setempat, sambil juga merubah area kreatif ini menjadi sebuah tempat pembelajaran.
Harapkannya, pihak luar akan terpikat untuk mengunjungi dan menyaksikan pertumbuhan kreativitas di desa tersebut,” katanya.
Rumah Kreatif Kolaborasi adalah hasil dari upaya tim RKTB yang anggotanya meliputi Rahmad Jamali, Warsito Hadi Wijaya, Frisdo Ekardo, Elwida Yuwitri, Andika Syahputra, Monika Pratiwi, serta Nayla Rischa Alfitra. Mereka bertindak sebagai pemimpin dalam menjamin bahwa semua aspek acara ini tersusun dengan baik dan memiliki arti mendalam.
Di atas sebagai daftar acara seni saja, even ini merupakan pergerakan kecil tapi penting untuk menciptakan ekosistem kreatif yang bersifat inklusif serta lestari—dimulai langsung dari pusat desa tersebut. ***
Koresponden: Elwida Yuwitri
