Maafkan Kekurangan Program Pendidikan Berkarakter, Kata Dedi Mulyadi: Perkembangan Itu Butuh Waktu

AA1F6eNm-1


karebata.com

– Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengeluarkan permintaan maaf terkait dengan beberapa kelemahan pada implementasi program pendidikan karakter yang baru-baru ini telah diselesaikan di Dodik Bela Negara, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Proyek ini melibatkan anak-anak dari seluruh wilayah dan bertujuan untuk mengembangkan kepribadian mereka sambil menancapkan dasar-dasar nilai nasionalisme. Walaupun dilakukan dengan niat yang tulus, Dedi mengenali bahwa implementasinya masih kurang sempurna.

“Tidak ada hal yang sempurna dari awal, selalu ada sesuatu yang kurang,” ungkap Dedi dalam postingan di akun media sosialnya, seperti ditegaskan oleh karebata.com, Rabu (21/5/2025).

Dia menyatakan bahwa setiap kelemahan pada program tersebut akan terus diperbaiki seiring berjalannya waktu.

“Tiada ketingkatan sempurna dalam suatu usaha, namun tingkat keperfeksian itu baru dapat muncul jika kita bersedia bekerja keras serta terus-menerus berupaya meningkatkan diri,” katanya dengan tegas.

Jadi orangtua asuh

Dedi pun mengajukan permohonan pada para orang tua untuk mencintai dan merawat anak-anak mereka dengan segenap jiwa usai menyelesaikan kurang lebih dua minggu pelajaran tentang pembentukan karakter.

Bagi semua orangtua yang dapat bertemu lagi dengan anak-anak mereka hari ini setelah terpisah hampir dua minggu, semoga buah hati Anda yang kini pulang ke pelukan ibu bapak akan berkembang lebih baik dalam hal budaya dan kepribadian, harapannya seperti itu.

Meskipun begitu, Dedi menyebutkan pula bahwa ada sebanyak 13 anak yang tak kunjung diambil oleh kedua orangtuanya. Para anak ini kemungkinan besar ditinggalkan tanpa pengasuh atau berasal dari keluarga pecah, bahkan beberapa mungkin berkepala keluarga tunggal karena sang ibu bekerja jauh ke luar negeri. Menghadapi situasi itu, Dedi pun menentukan dirinya sebagai ayah asuh bagi para anak-anak tersebut.

Dia menganggap pendidikan karakter ini sebagai tahap pertama dalam mendirikan sebuah peradaban baru di Tanah Sunda, tempat yang ia sebutkan sebagai harta pusaka dari nenek moyangnya.

“Rencana pembelajaran ber karakter merupakan tahap pertama dalam menciptakan suatu kebudayaan baru, yaitu Kebudayaan Sunda, daerah yang amat disayangi rakyat. Daerah ini dipercayakan kepada kita oleh leluhur Siliwangi,” terangnya.

Selanjutnya, Dedi menggarisbawahi kebutuhan untuk melakukan tindakan konkret daripada terus-menerus membicarakannya tanpa hasil.

“Mengawali sesuatu jauh lebih baik daripada hanya terus-menerus mendiskusikan teori dan melakukan penelitian tanpa henti,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada Panglima TNI, KSAD, Pangdam Siliwangi, Rindam Siliwangi, dan seluruh pelatih yang telah memberikan perhatian dan cinta kepada anak-anak peserta program.

“Cinta dapat menghasilkan semangat untuk nasionalisme negara,” terangkan Dedi.

Bukan hanya itu saja, dia juga menunjukkan rasa menghargai kepada para penegurnya, dengan harapan bahwa kritikan tersebut bisa menjadi pemicu dan motivasi agar selalu berusaha meningkatkan diri.

“Terima kasih,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *