karebata.com.CO.ID – JAKARTA
PT Kereta Api Indonesia (Persero) melaporkan performa yang menggembirakan dalam bisnis transportasi barang dari Januari hingga Mei 2025. Mereka berhasil meningkatkan muatan menjadi 27,73 juta ton, bertambah 3% jika dibandingkan dengan jumlah 27,01 jute ton di masa yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan tersebut mengindikasikan kesetiaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam memperkokoh posisinya sebagai poros utama sistem distribusi logistik di seluruh negeri, khususnya menjelang implementasi penuh dari regulasi yang dimaksud.
Zero Over
Dimension Over Loading
(ODOL) pada 2026.
“Peningkatan kapasitas transportasi ini menggarisbawahi peranan penting KAI dalam memperkuat keamanan energi nasional, meningkatkan efisiensi pendistribusian logistik, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” jelas VP
Public Relations
KAI Anne Purba melalui pernyataan tertulis pada hari Minggu (8/6).
Pada Dokumen Strategi Jangka Panjang Korporasi (RJPP) sampai tahun 2029, PT Kereta Api Indonesia berharap pengiriman batubara akan meningkat menjadi 111,2 juta ton, sementara untuk barang lainnya diperkirakan mencapai 10,9 juta ton. Daerah di Selatan Sumatera diprediksi sebagai penyumbang terbesar, dengan peningkatan kapasitas sebanyak 27,8 juta ton lebih lanjut.
Peningkatan dalam pembangunan sarana umum juga memperkuat perkiraan tersebut. Terminal Tarahan II diharapkan dapat menerima kapasitas mencapai 18 juta ton, sedangkan perbaikan fasilitas Kertapati diproyeksikan akan memberi kontribusi sebesar 7 juta ton. Dalam totalnya, peningkatan layanan kereta kargo PT KA ditetapkan untuk meningkat 15% pada tahun 2029.
Anne menyebutkan bahwa sistem kereta api memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan transportasi darat biasa, terutama dalam hubungan dengan kebijakan ODOL. Di Pulau Jawa, sebuah kereta komoditi dapat memuat sampai 30 gerbong, dan setiap gerbong tersebut sanggup membawa beban hingga 42 ton. Sedangkan di Sumatera Selatan, satu rangkaian kereta untuk muatan batubara mampu mengangkut hingga 61 gerbong.
Di luar kapasitasnya, akurat waktu juga merupakan kelebihan lain. “Kereta api berjalan pada jalur khusus yang membuatnya tak tersendat macet, menjamin durasi perjalanan bagi para pengusaha,” jelas Anne.
Dalam aspek keamanan, semua aktivitas PT Kereta Api Indonesia (KAI) dipandu oleh tenaga kerja berlisensi dari Kementerian Perhubungan dan didukung dengan pengecekan rutin terhadap infrastruktur. Rel khusus ini membantu mengurangi risiko intervensi luar, seperti pungli yang tetap menjadi hambatan bagi sektor transportasi darat.
Bulanan, jumlah muatan kereta api KAI di Mei 2025 berada di angka 6,10 juta ton, meningkat 1,7% dibandingkan dengan Mei 2024 yang hanya mencapai 6 juta ton. Batubara tetap memimpin dalam pengiriman barang dengan sumbangan sebesar 23,01 juta ton atau setidaknya 82,97% dari keseluruhan kapasitas. Barang-barang tersebut merupakan sumber utama suplai untuk pabrik-pembangkit tenaga listrik secara nasional.
Kenaikan yang signifikan pun terlihat dalam pengiriman pupuk. Antara Januari hingga Mei 2025, volume pengangkutan pupuk meningkat menjadi 13.230 ton, naik sekitar 94% jika dibandingkan dengan periode serupa di tahun sebelumnya yaitu 6.810 ton. Bahkan, hanya pada bulan Mei 2025 sendiri, ada kenaikan sebanyak 26,85% dari tahun ke tahun menjadi 4.110 ton.
Bagian jasa logistik untuk ritel mengalami pertumbuhan yang positif dalam hal pengiriman Barang Hantaran Paket (BHP) serta kiriman paket. Dalam rentang waktu Januari hingga Mei 2025, jumlah total BHP dan parcel meningkat menjadi 97.889 ton, atau sekitar kenaikan 16% dibandingkan dengan angka 84.391 ton di masa serupa tahun sebelumnya.
“Dengan performa yang handal dan persiapan menyongsong Zero ODAP 2026, KAI berkomitmen untuk semakin memperkokoh perannya sebagai penggerak utama dalam sistem logistik nasional, dengan tujuan mendistribusikan bahan bakar, makanan, serta barang-barang penting ke semua daerah di Indonesia,” tegas Anne.
