IHSG Turun, Investor Asing Lepas Saham Ini Massal! Apa yang Harus Anda Lakukan?

AA1FaahT

MARAWATALK
|Setelah kelima hari berturut-turut dari serangkaian reli yang berhasil membangkitkan antusiasme para pemain pasar, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpaksa menyelesaikan kenaikannya pada sesi perdagangan Senin, 20 Mei 2025.

IHSG berakhir melemah sebesar 0,65%, menyusut 46,49 poin hingga mencapai angka 7.094,6.

Penurunan ini tidak terbatas pada faktor teknis saja. Terdapat tekanan besar akibat aliran modal asing yang keluar dengan jumlah cukup signifikan.

Betul, investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) senilai Rp405,31 miliar di semua bursa—terdiri dariRp392,08 miliar di pasar reguler dan Rp13,23 miliar di pasar negosiasi serta tunai.

Deretan Saham-saham yang Dilepas Asing

Nah, kira-kira saham apa saja sih yang paling banyak dilego asing dan ikut menekan laju indeks? Berikut daftar saham dengan net foreign sell terbesar berdasarkan data Stockbit:

  • PT Astra International Tbk. (ASII): Rp244,56 miliar
  • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI): Rp216,40 miliar
  • PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN):Rp137,07 miliar
  • PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO):Rp 96,97 miliar
  • PT Panin Financial Tbk. (PNLF): Rp38,99 miliar
  • PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM): Sebesar 37,87 miliar
  • PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA): Sebesar 36,89 miliar
  • PT Adaro Andelan Indonesia Tbk. (AADI): Rp33,72 miliar
  • PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN): Rp32,09 milliar
  • PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA): Sebesar Rp25,84 miliar

Sebagian besar saham yang dijual oleh asing berasal dari industri komoditas, perbankan, dan infrastuktur—sekt-sektor yang telah lama mendorong pertumbuhan indeks.

Wajar saja jika penjualan saham-saham itu turut memberi beban pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Apakah Ini Sebuah Peluang atau Peringatan?

Santai saja, tidak perlu langsung khawatir. Sejumlah pakar bahkan menganggap koreksinya saat ini masih dalam batas normal dan baik, apalagi menjelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang akan berlangsung hari ini, Rabu 21 Mei 2025.

Pasar saat ini dalam mode “wait and see”, menanti apakah suku bunga acuan akan tetap di 5,75% atau dipangkas jadi 5,50%.

Sebaliknya, jika Anda peka, perbaikan ini dapat menjadi kesempatan luar biasa untuk membeli saham-saham dengan dasar keuangan solid yang saat ini sedang dalam harga diskonto.

Saham seperti ASII serta BMRI misalnya, dari segi penilaian tetap termasuk menggiurkan bagi investasi dengan tenggang waktu sedang sampai lama.

Strategi Buat Hari Ini

Untuk Anda para trader dan investor yang sering melakukan transaksi, berikut beberapa strategi yang dapat dipikirkan:

  1. Jangan buru-buru panic sell. Lihat dulu arah IHSG di awal sesi, terutama jika mendekati support psikologis 7.000.
  2. Manfaatkan momentum untuk average down secara bertahap di saham-saham unggulan yang terkena koreksi tajam.
  3. Pantau hasil RDG BI siang ini. Keputusan suku bunga bisa menjadi katalis penting untuk arah pasar ke depan.
  4. Konsentrasikan perhatian Anda pada saham yang memiliki akumulasi asing berkelanjutan. Terkadang, koreksi jangka pendek malah menjadi kesempatan untuk mengakumulasi lagi dalam waktu singkat.

Pengeluaran dana asing tentu menimbulkan tekanan, namun hal itu tidak serta-merta membuat sentimen pasar menjadi sepenuhnya negatif.

Sementara fondamen ekonomi dalam negeri tetap kuat—misalnya defisit Anggaran Pendanaan Belanja Negara (APBN) yang rendah serta inflasi yang stabil— pasar saham di Indonesia masih memiliki potensi pertumbuhan yang baik untuk periode mendatang.

Jadi, tetap berhati-hati namun jangan sampai melewatkan kesempatan! ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *