karebata.com–
Beberapa pendukung sepak bola tanah air menginginkan salah satu pemain naturalisasi paling berkualitas di Indonesia, Elkan Baggott, dapat ikut bergabung dengan Timnas Garuda setelah perubahan sang pelatih utama.
Tetapi sepertinya hal itu belum akan terwujud dalam waktu dekat. Karena Elkan Baggott memutuskan untuk lebih mengutamakan timnya saat ini walaupun kompetisi-kompetisi di Eropa hampir berakhir.
“Kami menghormati dan menyetujui keputusan Elkan yang memang lebih berfokus pada timnya, meskipun dia kemungkinan sedang dalam masa istirahat,” ungkap anggota Exco PSSI Arya Sinulingga sebagaimana dilansir dari media tersebut.
Antara
.
Banyak penggemar Garuda mungkin bertanya-tanya kenapa Baggott memutuskan untuk menumpukan perhatiannya pada timnya saat ini padahal musim liga sedang istirahat. Namun, dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Sherbert Lemon, beberapa alasannya pun menjadi jelas tentang tindakan itu.
Satu metode yang digunakannya agar tetap berfokus terhadap tim adalah dengan tiba lebih pagi di klub, sebagaimana ini menunjukkan disiplin diri.
“Saya senantiasa tiba lebih dini, lantas melaksanakan peregangan guna mencegah cidera, serta menjalani semua kegiatan persiapan sebelum memulai sesi latihan tim. Oleh karena itu, saya perlu bertahan dalam kedisiplinan supaya tetap berada pada performa optimal,” jelasnya di dalam podcst tersebut.
Walaupun demikian, ia juga mengaku terkadang kurang disiplin. Namun, ia memastikan bahwa hal tersebut hanya bersifat sementara dan jarang terjadi.
“Tetapi kadang-kadang saya juga sedikit kurang disiplin, seperti contohnya pada urusan diet (menjaga asupan makan). Terhitung ada kalanya ketika menemui hidangan enak, saya berkeinginan untuk membelinya. Namun tentu saja ini bukanlah kebiasaan rutin, hanya sebagai variasi sebagian,” tambah Elkan Baggot.
Pemain yang sebelumnya membela tim Blackpool itu pun yakin bahwa kemampuan, seperti keahlian dalam bermain sepak bola yang dimilikinya, takkan bermanfaat tanpa didampingi dengan latihan intensif serta semangat kerja keras.
“Bakat dalam sepak bola tidak akan bertahan lama jika tanpa disertai dengan latihan yang gigih. Dari pengalaman saya, telah banyak ditemukan pemain yang memiliki bakat tetapi belum mencapai tingkat profesional karena kurangnya semangat kerja dan motivasi untuk menjadi pemain yang stabil. Akibatnya, mereka hanya berakhir pada level paling rendah,” jelas Elkan Baggot.
Satu hal lagi yang dilakukan Baggott agar bisa lebih fokus adalah menjaga kesehatan mental. Sebab hal itu sangat penting.
“Bagi pemain sepak bola, kesehatan mental sangat penting. Karena sepak bola merupakan lingkungan yang keras, berlatih setiap hari, lalu bertanding setidaknya seminggu dua kali di hadapan banyak penonton, tentu itu bisa menyebabkan stres,” terang Elkan Baggot.
Menurut dia, dukungan dari keluarga bisa menjadi obat mujarab agar mentalitas seorang pemain tetap sehat, termasuk dia sendiri. Selain itu, agar
mental health
tetap terjaga, dia juga menekankan pesepak bola sebaiknya menjauhi media sosial.
Ini pun berdasarkan pengalaman pribadi saya. Dahulu, saya sempat mengidap ketergantungan pada Twitter dan sering melihat tanggapan-tanggapan yang ada di platform tersebut usai pertandingan selesai. Setelah sementara waktu, saya menyadari bahwa mayoritas komentar warganet itu adalah hal-hal seperti ini.
toxic
. Akhirnya saya memutuskan berhenti menggunakan Twitter. Jadi saya sarankan menjauhlah dari sosial media atau bijaklah dalam menggunakan jika anda olahragawan,” ujar pria yang masih terdaftar sebagai pemain Ipswich itu.
Berdasarkan pengalamannya dengan Twitter, ia juga memiliki akun Instagram tetapi sangat mengontrol penggunaannya.
“Kini aku memiliki akun Instagram, namun aku mengendalikannya dengan lebih ketat, seperti contohnya mematikan pemberitahuan, supaya aku tak perlu selalu memeriksa komentar ataupun evaluasi dari pengguna lain dan tentunya tidak meresponsnya,” jelas Elkan Bagoot.
