Bhumi Palka, Rumah Industrial dengan Split Level yang Ciptakan Ruang Lega di Lahan Terbatas

AA1Fa6Ay


MENGUSUNG

Konsep industri yang disandingkan sempurna dengan unsur-unsur kayu, Hunian Bhumi Palka menghadirkan atmosfer rumah yang nyaman namun tetap kontemporer. Selain memiliki penampilan aesthetic, bangunan bertingkat dua tersebut didesain dengan hati-hati guna memecahkan masalah keterbatasan lahan serta mendukung keperluan spasial yang beragam.

Mengakomodasi permintaan akan ruang ketika luas tanahnya terbatas merupakan suatu tantangan unik dalam mendesain tempat tinggal. Tantangan serupa juga dialami oleh arsitek Dicka Ramadhan sewaktu menangani projek perumahan Bhumi Palka di area Baleendah, Bandung.

Dibangun diatas area sebesar 195 meter persegi, struktur bertingkat dua tersebut didesain menggunakan konsep split level sehingga menghasilkan suasana luas dan penuh gerak. Pendekatan ini memungkinkan rumah tampak seperti memiliki empat tingkat unik, menyuguhkan perjalanan spasial yang bervariasi namun tidak melemahkan energi penghuni ketika berganti lantai.

Sistem split level dipakai sebagai solusi untuk mengatasiصندIntializedFilterWhereaddinakhartizanomaniqoprobablybacklechatgptverflowissuesthisismaybegreatersolutioninpythoncodeorjavacodesnippetbutifwebelievethisissomethingthatcanbehandledbyadjustingthelogicleadpleaseleavetheeditasanitiswareshowntoreshapeitalongwithotherinstructionsteditsrequestedthankstocontributestoimprovetheresponsequality
level floor to floor
agar tidak terlalu menjulang, sehingga sensasinya saat mendaki anak tangga tidak terlalu melelahkan,” jelas arsitek Dica Selaras Dicka Ramadhan.

Pembagian zona di antara area-area telah dirancang sesuai dengan tingkatannya agar perpindahan dari satu ruangan ke ruangan lainnya tidak membosankan. Tata letak diperhitungkan dengan cermat untuk meningkatkan kenyamanan para penggunanya, mengingat adanya permintaan akan banyak ruangan dalam ukuran tanah yang terbatas.

Lantai bawah mencakup zona gabungan dari ruang keluarga, makanan, dan dapur yang membentuk sebuah area publik terbuka. Pada level ini pula ditemukan tempat ibadah kecil, kamar cucian, berserta balkon setengah terbuka. Selain itu, ada juga garasi kendaraan dengan kapasitas untuk dua buah mobil.

Lantai kedua memiliki kamar tidur utama, kamar untuk anak-anak, dan satu lagi kamar mandi. Ruang kosong di bagian dalam rumah sangat berguna sebagai penaut visual dan aliran udara dari lantai bawah hingga atas, sekaligus menciptakan kesan luas.

“Void yang terhubung langsung dengan teras samping memungkinkan aliran udara masuk dari perforated screen, menjadikan rumah sejuk secara alami tanpa bergantung sepenuhnya pada pendingin buatan,” bebernya.

Setiap kamar dirancang dengan baik untuk memastikan masih menerima cahaya matahari secara alami. Cahaya langit dimasukkan ke dalam area anak tangga dan lubang kosong, yang membuat penerangan mencakup seluruh pusat rumah. Pembuatan bukaan pun berarah pada taman depan serta sisi samping guna menjaga peredaran udara tetap optimal.

Ide sentral dari rumah Bhumi Palka menekankan pada desain industri dengan penggunaan bahan-bahan ekspos seperti beton, baja, serta kayu asli. Campuran elemen-elemen kasar namun menyegarkan tersebut menciptakan suasana macho yang masih tetap nyaman. “Tujuan kami adalah merancang tempat tinggal yang bersifat terbuka, hangat, sekaligus memiliki penampilan yang kuat,” ungkap Dicka.

Satu elemen desain interior yang mencolok adalah atap dengan bahan beton terbuka. Umumnya, material tersebut dipakai untuk dinding atau sekat antara ruangan. Tetapi Dicka memadukannya menjadi bagian atas plafon guna mengeraskan nuansa industri dalam area itu.

“Pastinya terdapat beberapa perubahan pada aspek strukturnya karena atap beton eksposur bukanlah hal yang biasa. Namun justeru dari situ lah ciri khas rumah ini timbul,” katanya.

Secara visual, fasad rumah tampil minimalis dengan bentuk geometris tegas. Meski bergaya kotak, desainnya tetap adaptif terhadap iklim tropis.

  • Luas lahan: 195 m² (10 m x 19.5 m)
  • Luas bangunan: 190 m²
  • Arsitek: Dicka Ramadhan (Dica Selaras)
  • Lokasi: Baleendah, Kota Bandung
  • Lama pembangunan: 14 bulan
  • Foto: arsigrafi.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *