karebata.com
, JAKARTA — CAF, yang merupakan bank pembangunan untuk wilayah Latin Amerika dan Kepulauan Karibia, telah menaikkan komitmennya dalam hal investasi untuk pelestarian lautan serta mendukung perekonomian maritim yang lestari hingga mencapai angka US$2,5 miliar atau setara dengan kira-kira Rp40,64 triliun (menggunakan asumsi nilai tukar rata-rata sebesar Rp16.250 per dolar AS).
Bank itu sudah mencapai lebih dari kesepakatan pembiayaan senilai US$1,25 miliar yang ditetapkan untuk rentang tahun 2022 hingga 2026.
Investasi
fokusnya adalah memperkuat wilayah tersebut
konservasi
Dan bagian dari perikanan berskala kecil.
Komitmen dana senilai US$2,5 miliar direncanakan akan dialokasikan antara tahun 2025 hingga 2030 dengan fokus pada bidang-bidang seperti tranportasi maritim ramah lingkungan, pemulihan ekosistem lautan terdegradasi, serta pariwisata bertanggung jawab, sesuai dengan pernyataan bank tersebut dilansir dari sumber ini.
Reuters
, Minggu (8/6/2025).
Pendanaan
Ini menambahkan US$1,3 miliar yang sudah diberikan CAF untuk bidang kelautan dalam tiga tahun terakhir.
“Komitmennya merefleksikan prioritas perubahan kita, yang melibatkan penyisipan kesejahteraan lautan ke dalam cita-cita pengembangan kita,” ungkap Wakil President CAF, Gianpiero Leoncini, pada suatu pertemuan pendanaan laut di Monako.
Minggu depan, konferensi kelautan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang diselenggarakan di Nice, Prancis, bertujuan untuk mendapatkan komitmen yang lebih kuat dari para negara dalam upaya perlindungan dan investasi pada bidang lautan. Hal itu juga mencakup ratifikasi perjanjian internasional guna menjaga biodiversitas laut. Hingga kini, mayoritas dari 116 negara penanda tanda tangan masih belum menyetujui perjanjian tersebut.
Samudera memainkan peranan vital dalam bidang perdagangan, sumber daya makanan, serta menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga yang tinggal di daerah pesisir. Selain itu, samudera bertugas menjaga keseimbangan pada sistem iklim dunia secara keseluruhan. Akan tetapi, dana yang dialokasikan untuk melestarikan berbagai fungsi ini belum sebanding dengan kebutuhan yang ada.
Berdasarkan laporan PBB, dana yang diinvestasikan untuk kesehatan lautan hanya mencapai US$10 miliar dari tahun 2015 hingga 2019, sementara angka yang dibutuhkan setiap tahunnya adalah US$175 miliar.
Proyek pendanaan laut CAF yang sedang berlangsung meliputi pemberantasan perikanan illegal, mendukung pembangunan fasilitas pengolah sampah, serta implementasi sistem saluran air untuk meminimalkan efek banjir.
Samudera pun memiliki peranan vital sebagai pengendali suhu global.
perubahan iklim
, memiliki kapabilitas serapem gas karbon dioksida (CO₂) kira-kira 30% pada tingkat dunia. Akan tetapi, pemanasan permukaan laut semakin meningkat sehingga menyebabkan kerusakan dalam ekosistem perairan dan membahayakan potensi laut untuk meresapkar karbon.