Adu Kinerja Bank Digital Kuartal I/2025: Laba BBYB Terbesar, Salip BBHI Milik CT


karebata.com

, JAKARTA –
Kinerja
positif ditorehkan
perbankan digital
di kuartal I/2025, yang menunjukkan pertumbuhan signifikan dibandingkan dengan bank-bank konvensional saat menghadapi turbulensi ekonomi dunia.

Ter catat, aktivitas perdagangan dan finansial daring sampai bulan Maret 2025 mengalami peningkatan berkat dukungan dari sistem perbayaran dalam negeri. Menurut data yang dihasilkan oleh Bank Indonesia, jumlah transaksi elektronik di triwulan pertama tahun 2025 tercatat sebesar 10,76 miliar kali transaksi, naik sekitar 33,50% dibanding periode serupa tahun lalu.
year-on-year
/YoY).

“Transaksi melalui aplikasi seluler dan internet terus meningkat secara berturut-turut sebesar 34,51% YoY dan 18,89% YoY di bulan Maret tahun 2025,” ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo saat memberikan keterangan pers mengenai rapat dewan gubernur BI beberapa waktu yang lalu.

Persaingan yang mengukur performa bank digital di tiga bulan awal tahun 2025 telah dimulai.
Bisnis
Mencatatkan, Bank Neo Commerce (BNC) berhasil menduduki puncak klasemen laba bersih bank digital dengan melampaui Allo Bank.

Bank Jago mencatatkan pertambahan laba bersih sebanyak tiga angka, sedangkan Superbank berhasil mengubah posisi kerugian menjadi untung dibandingkan dengan masa yang serupa di tahun lalu. Beberapa bank lain tetap menjaga kelanjutan pertumbuhannya yang pesat.

Berikut adalah 10 peringkat tertinggi untuk bank digital berdasarkan laba bersih terkonsolidasi selama kuartal pertama tahun 2025:

Bank Neo Commerce

PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) mencatatkan laba bersih senilai Rp159,94 miliar di kuartal pertama tahun 2025, naik tajam 1.023% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp14,23 miliar.

Walaupun begitu, pengiriman kredit oleh perbankan digital grup Akulaku mengalami penurunan 9,58% secara tahun-ke-tahun (YoY), yaitu dari angka Rp9,39 triliun menjadi Rp8,49 triliun. Sama halnya dengan jumlah dana pihak ketiga (DPK) yang berkurang dariRp14,39 triliun hingga mencapai Rp13,69 triliun atau menunjukkan penurunan sebesar 4,53% YoY.

Terkait performa ini, Direktur Utama Bank Neo Commerce Eri Budiono menyampaikan bahwa perusahaan sedang dijalankan dengan benar guna mendorong pertumbuhan lanjutan serta mencapai hasil yang semakin membaik di masa mendatang.

“Hasil ini mencerminkan janji kita untuk senantiasa mengembangkan ide-ide baru, memelihara nilai aset dalam jangka panjang, dan menambah kecepatan operasional dengan metode yang dapat diukur,” katanya lewat rilis pers pada hari Rabu (30/4/2025).

Allo Bank

Bank digital milik taipan Chairul Tanjung, PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI), melaporkan laba bersih senilai Rp112,54 miliar pada kuarter pertama tahun 2025 ini, mengalami peningkatan halus sebesar 0,94% secara year-on-year dibanding periode yang sama di tahun lalu dengan angka Rp111,49 miliar.

Menurut data dalam laporannya, pemberian kredit oleh Allo Bank meningkat sebesar 1,71% secara tahun-ke-tahun (YoY), dari angkaRp6,83 triliun hingga mencapai Rp6,95 triliun. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dikumpulkan justru mengalami penurunan sebanyak 6,74%, yaitu dari total awalnya senilai Rp5,31 triliun berkurang menjadi Rp4,95 triliun pada bulan Maret 2025.

“Dalam situasi makroekonomi yang memang menantang, kami sungguh berterima kasih karena Allo Bank berhasil tumbuh secara kompetitif dan sustain dengan peningkatan jumlah nasabah menjadi sebanyak 12 juta sampai bulan April tahun 2025,” ungkap Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo melalui rilis tertulis pada hari Kamis (1/5/2025).

Seabank

PT Bank Seabank Indonesia melaporkan laba bersih senilai Rp96,74 miliar di kuartal pertama tahun 2025, meningkat 87,5% dari periode sama pada tahun 2024 yang hanya mencapai Rp51,58 miliar.

Penyaluran kredit bank digital yang terafiliasi dengan lokapasar Shopee ini mencapai Rp24,7 triliun, tumbuh 35,5% YoY dari Rp18,23 triliun. Simpanan atau DPK juga meningkat 10,3% menjadi Rp27,05 triliun dari sebelumnya Rp24,53 triliun.

“Di luar pemberian kredit lewat jaringan grup dan kerjasama dengan mitra P2P lending, Seabank pun sedang menguji coba layanan pinjaman ritel bagi para nasabah yang telah dipilih,” ungkap Direktur Utama Seabank Sasmaya Tuhuleley saat ditemui oleh media pada hari Senin, 19 Mei 2025.

Amar Bank

PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) mencatatkan keuntungan bersih sebesar Rp67,49 miliar di semester pertama tahun 2025, meningkat 38,14% secara year-on-year (YoY) dibanding dengan angkaRp48,86 miliar.

Bank digital yang dimiliki oleh Tolaram Group sudah memberikan pinjaman senilai Rp3,18 triliun, naik 15,82% secara tahunan dibandingkan dengan Rp2,75 triliun. Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) di Amar Bank meningkat 42,14% secara tahunan menjadi Rp1,35 triliun dari sebelumnya Rp951,25 miliar.

Vishal Tulsian, Presiden Direktur Amar Bank, mengatakan bahwa mereka akan menargetkan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang kontribusinya melebihi 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

“Kami secara konsisten mengarahkan strategi pada segmen tersebut menggunakan pendekatan digital yang cepat, handal dan tepat sasaran untuk para pemilik bisnis di segmen itu,” ungkapnya dalam pernyataan tertulis, Senin (19/5/2025).

Bank Jago

PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mencatatkan keuntungan bersih pasca pajak sebesar Rp60 miliar di kuartal I/2025, naik 178% secara tahunan dibandingkan denganRp22 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Bank digital yang dimiliki oleh konglomerat Jerry Ng ini mengalami peningkatan kredit sebesar 42% secara tahunan menjadi Rp20,3 triliun dariRp14,3 triliun. Deposito dan pinjaman pun naik 62% secara tahunan menjadi Rp21,4 triliun dibandingkan dengan angka sebelumnya yaitu Rp13,2 triliun.

“Pencapaian pertumbuhan pemberian kredit ini berkat adanya kerjasama strategis dengan sejumlah mitra [partners] yang meliputi ekosistem serta platform digital, perusahaan multifinance, dan institusi finansial lainnya,” ungkap Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung pada hari Jumat, 25 April 2025.

BCA Digital

PT Bank Digital BCA yang juga dikenal sebagai BCA Digital (blu) mencatatkan laba bersih sebesar Rp41,71 miliar di trimester pertama tahun 2025, naik 84,94% secara year-on-year dibanding periode sama tahun lalu yang hanya Rp22,55 miliar.

Berdasarkan laporan keuangannya, perusahaan afiliasi PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) melaporkan peningkatan kredit sebesar 79,47% secara year-on-year di semester awal tahun ini, dengan jumlah naik dariRp4,51 triliun hingga menjadi Rp8,11 triliun. Di sisi lain, asetnya juga menguat 23,04% year-on-year dari angka semula Rp14,33 triliun sampai akhirnya berjumlah Rp17,64 triliun.

Sebaliknya, dana kelolaan yang dikumpulkan oleh Blu meningkat sebesar 30,02% selama tiga bulan awal tahun 2025, berubah dari angkaRp10,03 triliun menjadi Rp13,04 triliun.

Krom Bank

PT Krom Bank Indonesia Tbk. (BBSI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp35,33 miliar di triwulan pertama tahun 2025, naik 25,34% secara year-on-year (YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yaituRp28,19 miliar.

Bank digital yang dimiliki oleh grup Kredivo telah mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 128,75% secara tahunan, meningkat dari angka Rp2,18 triliun di bulan Maret 2024 hingga menjadi Rp4,99 triliun di bulan Maret 2025. Sementara itu, aset bank tersebut juga mengalami peningkatan menjadi Rp8,3 triliun untuk periode kuarter I/2025, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 100,43% dibandingkan dengan nilai Rp4,14 triliun di masa lalu.

Berdasarkan data deposito dan pinjaman kustodian bank, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) di Krom Bank meningkat tajam sebesar 507,23% secara tahun-ke-tahun. Nilainya naik dari Rp752,54 miliar pada bulan Maret 2024 hingga mencapaiRp4,57 triliun pada Maret 2025.

Hibank

PT Bank Hibank Indonesia meraih keuntungan bersih sebesar Rp28,34 miliar di semester pertama tahun 2025, naik sedikit 0,27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp28,27 miliar.

Anak perusahaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencatatkan peningkatan kredit sebesar 55,39% secara tahun berbanding tahun (YoY), melompat dari angkaRp7,2 triliun di kuarter I/2024 hingga naik ke Rp11,19 triliun di kuarter I/2025. Sementara itu, aset perseroan juga mengalamai pertambahan sebanyak 24,82%, yaitu dari total Rp15,13 triliun meningkat menjadi Rp18,89 triliun selama jangka waktu tersebut.

Pinjaman pihak ketiga (DPK) di Hibank meningkat sebesar 39,06% secara tahun-ke-tahun dari angkaRp9,84 triliun menjadi Rp13,69 triliun di kuarter pertama tahun 2025. Deposito berjangkanya telah menyentuh angka Rp8,17 triliun dengan peningkatan sebesar 34,86%. Di sisi lain, dana yang lebih fleksibel seperti giro dan simpanan biasa (CASA)mencatatkan kenaikan hingga 45,78% menjadi total Rp5,51 triliun.

Bank Raya

PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) mencatatkan keuntungan bersih yang meningkat sebesar 84,7% secara tahunan menjadi Rp16,92 miliar di triwulan pertama tahun 2025.

Bank digital yang dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatatkan pertambahan kredit sebesar 8,7% secara tahunan hingga menjadi Rp7,34 triliun, sedangkan dana pihak ketiga (DPK) naik 3,9% YoY menjadi Rp8,36 triliun.

“Capaian laba bersih ini pun menunjukkan bahwa prospek performa perusahaan di masa mendatang cenderung meningkat, didukung oleh prestasi yang kuat lewat pertumbuhan bisnis digital bermutu dengan penekanan pada produk-produk unggulan Bank Raya, penyempurnaan kualitas aset, dan pembenahan proses operasional yang menghasilkan efisiensi lebih besar,” ungkap Direktur Utama Bank Raya, Ida Bagus Ketut Subagia dalam rilis formalnya.

Superbank

Bank digital yang dikembangkan oleh Grab dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK), yakni PT Super Bank Indonesia (Superbank), melaporkan laba bersih sebesar Rp251 juta di kuartal pertama tahun 2025, dibandingkan dengan kerugian bersih sebesar Rp105,06 miliar di periode yang sama tahun 2024.

Dalam aspek intermediasi, pertumbuhan kredit Superbank mencatatkan peningkatan yang sangat besar sebesar 144,53% secara tahun-ke-tahun (YoY) dari angka Rp3,11 triliun hingga menjadi Rp7,6 triliun pada bulan Maret 2025. Sementara itu, dana pihak ketiga di Superbank juga mengalami lonjakan signifikan yaitu naik 1.073% YoY dan berada di posisi Rp7,08 triliun.

“Prestasi ini menggambarkan kesuksesan dari strategi pertumbuhan yang menekankan pada perluasan basis pelanggan digital, optimalisasi proses operasional, serta pemberian pinjaman dengan hati-hati,” demikian tertulis di dalam laporannya oleh jajaran pengelola Superbank pada hari Senin (5/5/2025) saat merujuk dokumen keuangannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *