karebata.com
Perkara utang piutang, bagi beberapa orang hal ini menjadi kebiasaan yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun tidak ada yang menginginkannya, namun desakan dan tekanan dari kebutuhan sering kali membuat beberapa orang kewalahan. Apalagi pengajuan pinjaman
online
dan
pay later,
dewasa ini sangat mudah disetujui dan membuat orang-orang semakin mudah mendapatkan pinjaman.
Alhasil, kini makin banyak masyarakat yang merasa kesulitan untuk melunasi hutang dengan berbagai alasan. Mulai dari biaya hidup yang terus meningkat atau pengeluaran biaya yang mendadak. Namun, hutang tetap harus dibayar apapun kondisinya.
Kondisi tersebut membuat utang terus menumpuk karena biaya bunga yang setiap hari bertambah. Melunasi utang menjadi tantangan yang serius terutama Ketika kondisi keuangan tidak stabil.
Menurut Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI), berikut adalah sejumlah saran dan taktik penting yang bisa digunakan untuk menghapus utang konsumtif dengan lebih baik.
1. Susun Perencanaan Keuangan dengan Jelas
Sangat penting untuk memantau semua sumber pemasukan dan biaya melalui perencanaan keuangan yang menyeluruh serta praktis. Mempunyai dana tambahan dapat digunakan untuk membayar hutang-hutang yang telah lama tertunda. Meski hanya dalam jumlah sedikit, hal itu cukup efektif untuk menghindari kewajiban baru apabila ada pembelanjaan mendadak.
Oleh karena itu, buatlah laporan keuangan yang teratur apabila hingga kini Anda belum memiliki satu pun. Catat dengan jelas berapa pendapatan serta biaya-biaya tetap selama suatu masa tertentu.
Setelah itu, susunlah daftar seluruh hutang yang belum diselesaikan secara rinci dan komprehensif. Membuat inventaris hutang ini sangat membantu dalam mengatur urutan pembayaran. Tentukan manakah yang harus dikembalikan secepat mungkin dan mana yang masih boleh diundur. Daftar ini idealnya memuat informasi seperti tenggat waktu pengembalian, tingkat bunga, serta besarannya jika ada sanksi keterlambatan.
2. Mengurangi Pengeluaran Konsumtif
Agar dapat membayar hutang dengan cepat, Anda perlu membatasi pengeluaran. Ini berarti usahakan untuk mengurangi biaya, misalnya layanan streaming, pemesanan makanan daring, ataupun belanja yang tidak penting lainnya.
Setorkan semua ulang, dan jalani gaya hidup hemat. Apabila bertujuan melunasi hutang, maka perlu mengurangi sejumlah biaya dalam kebutuhan sehari-hari.
3. Hentikan Pembelian Utang Baru
Setelah memahami beban utang yang semakin bertambah, hindarilah untuk mengambil hutang tambahan.
Sebagai contoh, langsung lepaskan kartu kredit Anda, dan hindari membuka aplikasi pinjam meminjam online. Dengan demikian, bisa lebih fokus dalam menangani pelunasan hutang yang perlu didahulukan.
Jauhi perbuatan menggali lubang untuk menutupi lubang. Meskipun hutang yang bertumpuk-tumpuk sangat menyulitkan pada masa kini, namuan bukan berarti solusinya adalah dengan meminjam uang lagi guna membayar utang tersebut. Melakukan hal itu justru akan menjebak Anda dalam siklus yang tak ada habisnya.
4. Temukan Pekerjaan Tambahan untuk Menggenapkan Pendapatan
Menyisihkan pemasukan ekstra bisa memperbesar peluang dalam melunasi hutang. Melalui pendapatan lebih ini, Anda akan mampu menghapus utang dengan lebih cepat. Jika upah dari profesi tetap belum cukup mendukung, cobalah mencari kerja paruh waktu.
Terdapat berbagai pilihan untuk meningkatkan pendapatan pada era saat ini. Anda dapat mulai dengan mencari kesempatan sebagai freelance, ataupun bekerja sampingan lainnya sembari menjalankan tugas pokok Anda.
Berjualan produk yang kemungkinan akan diperlukan oleh masyarakat di sekitar Anda pun merupakan opsi untuk mendapatkan penghasilan ekstra. Alternatif lainnya ialah dengan menawarkan berbagai macam barang bekas yang masih layak pakai.
5. Temukan Cara Pembayaran yang Tepat
Membayar utang hingga lunas adalah kewajiban dan membutuhkan komitmen. Hal ini harus bisa menemukan metode pembayaran yang sesuai. Ada beberapa metode pelunasan utang yang dapat Anda gunakan.
1. Metode Bola Salju Utang (Debt Snowball)
Dengan taktik ini, menempatkan semua uang ekstra yang tersedia untuk membayar hutang terkecil terlebih dahulu. Cara ini dapat menyusutkan utang yang menumpuk dari berbagai sumber dengan membayar mulai dari utang dengan jumlah terkecil hingga yang terbesar.
Dengan kata lain, metode ini meminta untuk memprioritaskan utang yang terkecil.
2. Teknik Mengelompokkan Hutang Berdasarkan Suku Bunga Tertinggi (Debt Avalanche)
Cara ini dipakai oleh orang-orang yang mengutamakan kebebasan dari hutang secara cepat dan tepat sasaran. Melalui pendekatan tersebut, fokusnya adalah membayar utang dengan suku bunga tertinggi lebih dulu.
Cara ini bertujuan menghapus hutang dimulai dari suku bunga paling tinggi. Hal itu memungkinkan, saat Anda menyelesaikan utang satu per satu, besarnya bunga keseluruhan yang harus disetorkan pun menjadi lebih rendah.
3. Melakukan konsolidasi utang
Menyatukan sejumlah besar hutang menjadi satu pembayaran bisa dijalankan dengan suku bunga yang lebih rendah. Ini dinamakan konsolidasi utang, proses tersebut akan membantu dalam mengatur hutang jadi lebih sederhana serta menurunkan biaya totalnya.
Semakin kecil jumlah bunganya, semakin besar pula dana yang bisa dialokasikan untuk pelunasan hutang lainnya. Anda mungkin bisa menggunakan metode consolidasi utang, tetapi pastikan bahwa skor kredit Anda cukup tinggi sehingga layak mendapatkan fasilitas tersebut. Jangan lupa periksa dengan penyedia pinjaman guna mengetahui ketentuan lebih lanjut, ya.
6. Take Over Kredit
Opsi terakhir ini bisa diterapkan jika hutang masuk kategori hutang jangka panjang, misalnya saat membeli kendaraan bermotor, properti, atau hal lain sejenis.
Mengambil alih kredit berarti menjual kembali benda yang sedang dalam proses angsuran. Dengan cara ini, seseorang dapat lepas dari hutang dan memiliki peluang untuk memperoleh dana ekstra melalui transaksi penjualan itu.
Berikut adalah beberapa teknik dan pendekatan yang dapat Anda terapkan untuk mempercepat pelunasan hutang yang menggunung dengan cara yang efisien.
Hal pertama yang perlu diingat adalah kesadaran akan kondisi keuangan pribadi. Meskipun tujuannya untuk mengumpulkan lebih banyak modal dengan cara meminjam uang atau berhutang, sebab dana kita sendiri memiliki batasan.
Tetapi, hal itu tidak berarti pinjaman bisa dilakukan secara asal-asalan tanpa mempertimbangkan kemampuan untuk membayarnya kembali. Sebaliknya, seseorang harus yakin dapat melunasinya sebelum melakukan peminjaman.